Mahasiswa Polsri Diminta Tak Terprovokasi Peristiwa Perkelahian Masal

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Mahasiswa Polsri Diminta Tak Terprovokasi Peristiwa Perkelahian Masal


JawaPos.com–Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang Ahmad Zamheri meminta mahasiswa bersikap tenang dan tidak terprovokasi menyikapi kejadian perkelahian masal di kampus tersebut pada Sabtu (30/10).

”Seluruh mahasiswa diminta tidak larut dalam suasana dan tidak terpancing terhadap informasi yang disebarkan melalui media sosial (medsos),” kata Ahmad Zamheri seperti dilansir dari Antara di Palembang.

Dia juga mengingatkan seluruh mahasiswa Polsri agar turut menjaga ketentraman dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan orang lain. Sebab sebagai lembaga pendidikan, Polsri menyediakan proses pendidikan terbaik dengan mengedepankan rasa aman, nyaman, serta perlindungan bagi para mahasiswa dalam menempuh masa studinya.

”Dalam peristiwa tersebut, siapa yang melakukan pelanggaran tentu ada sanksi secara akademik, atau mungkin pidana. Pihak pelapor dan terlapor sudah ditangani pihak berwajib,” tutur Ahmad Zamheri.

Berdasar informasi yang dihimpun, perkelahian masal tersebut terjadi pada Sabtu (30/10) sekitar pukul 14.00–15 00 WIB dipicu oleh perselisihan dua orang mahasiswa antara RZ dan M. Menurut keterangan RZ saat asik bermain game online dari gawai bersama teman-temannya di kantin kampus dimarahi kakak tingkatnya berinisial M sehingga terlibat perkelahian.

”Kakak tingkat saya M datang memarahi saya. Dia (M) menabrakkan tubuhnya ke badan saya, lantas saya berdiri dan kami berdua pun terlibat perkelahian,” terang RZ.

Perkelahian mereka mengundang perhatian dari rekan-rekan yang lain. Sebab, saat itu bertepatan dengan ajang perlombaan olahraga antar mahasiswa yang diselenggarakan organisasi kemahasiswaan intra kampus di sana.

”Mereka yang sedang seru-seruan di venue pertandingan mendadak berhenti mengetahui ada perkelahian. Perkelahian pun meluas dan heboh, setelah rekan kedua yang berseteru tersulut,” kata AP, rekan kedua mahasiswa yang berseteru.

Menurut dia, kejadian itu terekam dalam video amatir lalu beredar di media sosial sejak Minggu (31/10). Dalam video tersebut tampak RZ yang tak berdaya menerima serangan dari beberapa orang.

Namun menurut dia, itu hanya sepenggal kejadian sehingga tak layak menjadi konsumsi publik. Sebab, dia menyakini hanya selisih paham yang sederhana.

”Saya dapat cerita, saat itu salah satu yang berselisih mengambil masker di mobilnya yang tidak jauh dari kantin, di sana keduanya saling tatap sinis seolah menantang untuk berkelahi,” ujar AP.

Perkelahian itu melebar ke gazebo umum sehingga massa menjadi lebih ramai. RZ kalah massa pendukung lalu berlari menyelamatkan diri ke arah jalan keluar  areal parkiran di dinding perbatasan Polsri dan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri). Di sana perkelahian berhasil dilerai rekannya masing-masing.

”Informasinya saat massa heboh, RZ ini sendirian tidak ada teman yang membelanya hanya heboh mulut.  Oleh seorang rekannya RZ yang sudah pasrah itupun dibawa ke pos satpam, perkelahian berhasil dilerai,” ujar AP.

Dari peristiwa tersebut RZ mengalami luka lecet dan memar di bagian kepala, bahu dan kaki. Saat ini peristiwa tersebut telah ditangani Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang.

Kepala Seksi Humas Polrestabes Palembang Komisaris Polisi Abu Dhani mengatakan pihaknya telah menerima aduan tersebut dan telah melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi. Dari peristiwa tersebut sementara ada empat pelaku yang diamankan yakni AW, 20; HM, 20; AJM, 21; dan MRD, 20.


Mahasiswa Polsri Diminta Tak Terprovokasi Peristiwa Perkelahian Masal