Kurangi Sampah Plastik, Gunakan Besek Untuk Pembungkus Daging Kurban

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kurangi Sampah Plastik, Gunakan Besek Untuk Pembungkus Daging Kurban


JawaPos.com – Penggunaan kantong plastik saat penyembelihan hewan kurban biasanya meningkat. Akibatnya bisa memicu banyaknya sampah plastik. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tahun ini mengkampanyekan penyembelihan hewan kurban yang ramah lingkungan.

Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta mengatakan sebisa mungkin pelaksanaan penyembelihan hewan kurban sampai pembagian daging ke masyarakt dilakukan dengan ramah lingkungan. Tidak ketinggalan juga harus mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19.

’’Daging kurban diantarkan ke rumah menggunakan besek dari bambu,’’ katanya dalam sesi kerjasama Baznas dengan Alfamidi serta Dan+Dan Senin (20/7). Arifin menegaskan sebisa mungkin pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ramah lingkungan. Tidak membuat kotor lingkungan. Serta tidak memicu tumpukan sampah. Khususnya sampah plastik.

Arifin mengatakan Baznas terus menyerukan kampanye berkurban ramah lingkungan. Namun dia mengakui belum semua daerah bisa menerapkan penggunaan besek dari bambu untuk pembagian daging kurban. Namun semua jaringan Baznas di daerah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik untuk pembagian daging kurban.

Dia juga mengingatkan tahun ini Baznas mempunya program Kurban Online. Umat Islam bisa membeli hewan kurban dari Baznas secara online melalui mitra-mitra Baznas. Diantaranya dari Alfamidi serta Dan+Dan. Sehingga bisa mencegah adanya kerumuman orang di pusat penjualan daging kurban. Dia juga mengatakan di tengah pandemi seperti sekarang ini, orang tidak bisa leluasa membuka lapak untuk menjual hewan kurban.

Hewan kurban dibandrol mulai dari Rp 2,5 juta/ekor. Hewan kurban itu, khususnya kambing, dibeli dari mitra Baznas yang ada di pelosok Indonesia. Para mitra Baznas itu adalah orang-orang dari keluarga miskin. Mereka sebelumnya diberikan modal berupa kambing atau domba untuk diternak.

Arifin optimistis semangat berkurban tahun ini tetap tinggi. Meskipun masyarakat masih dilanda pandemi Covid-19. Dia mengatakan total pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah tahun lalu sekitar Rp 290 miliar. Dia berharap tahun ini pengumpulannya bisa naik menjadi Rp 400 miliar untuk Baznas pusat saja.

Sementara itu Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan potensi pengumpulan zakat secara nasional Rp 233 triliun per tahun. Namun realisasinya sampai saat ini baru sekitar Rp 10 triliun per tahun. ’’Sehingga dibutuhkan ikhtiar yang lebih maksimal untuk meningkatkan pendapatan zakat,’’ katanya.

Menurut Zainut, dana zakat merupakan solusi alternatif untuk penanggulangan kemiskinan. Dana zakat bisa menjadi komplementer dari anggaran negara. Baik dalam skala mikro maupun makro. Dia berharap dana zakat bisa digunakan untuk kegiatan produktif.

Seperti membuka lapangan kerja baru. Dengan tujuan menampung para fakir miskin supaya dapat bekerja. Selain itu juga bisa digunakan untuk kegiatan kursus atau pelatihan keterampilan bagi mustahik atau fakir miskin.

Saksikan video menarik berikut ini:


Kurangi Sampah Plastik, Gunakan Besek Untuk Pembungkus Daging Kurban