BMKG Sebut Ada 3.093 Hotspot Terpantau di Kalbar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BMKG Sebut Ada 3.093 Hotspot Terpantau di Kalbar


JawaPos.com–BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah mencatat dalam dua hari terakhir, yakni sejak Sabtu (8/8) hingga Minggu (9/8), terpantau sebanyak 3.093 hotspot atau titik panas di Provinsi Kalimantan Barat. Titik terbanyak terdapat di Kabupaten Sanggau.

”Sebaran hotspot tersebut berdasar data Lapan pada 8 Agustus pukul 07.00 WIB hingga 9 Agustus pukul 07.00 WIB,” kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah Syafrinal seperti dilansir dari Antara di Mempawah.

Dia menjelaskan, dari 14 kabupaten di Kalbar, hanya tiga daerah yang nol hotspot. Yakni Kota Pontianak, Singkawang, dan Kabupaten Kayong Utara.

Hotspot terbanyak di Kabupaten Sanggau sebanyak 1.521 titik, kemudian Kabupaten Landak 931 titik, Sekadau 70 titik, Sintang 59 titik, Mempawah 49 titik, Sambas 22 titik, Kapuas Hulu 20 titik, Kubu Raya 16 titik, dan Melawi 12 titik.

”Sementara itu, untuk kualitas udara hingga saat ini tercatat masih dalam keadaan baik hingga sedang,” ujar Syafrinal.

Sebelumnya, Koordinator Manggala Agni Provinsi Kalbar Sahat Irawan Manik mengajak semua kalangan masyarakat ikut terlibat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

”Mari kita semuanya untuk selalu siaga dan semakin peduli pada masalah karhutla yang hampir setiap tahun berulang terjadi, agar jangan menjadi bencana asap, apalagi di masa pandemi Covid-19,” kata Sahat Irawan Manik.

Sahat mengatakan, bersama aparat kepolisian daerah, Kodam XII/Tpr, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah meninjau kerja Posko Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla di Desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan Posko Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla, mencakup penguatan kapasitas masyarakat tingkat tapak untuk mendukung pencegahan dan deteksi dini kebakaran hutan dan lahan.

Dia mengatakan, pemetaan area rawan, kepemilikan lahan dan alternatif solusi serta perencanaan pembuatan demplot untuk percontohan pembukaan lahan tanpa bakar di tingkat desa sangat penting dalam upaya pencegahan karhutla.

”Pemerintahan desa diharapkan mempunyai kesiapan dalam menghadapi karhutla serta mempunyai rencana aksi yang dapat dilakukan secara terus menerus setiap tahun,” ucap Sahat Irawan Manik.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 


BMKG Sebut Ada 3.093 Hotspot Terpantau di Kalbar