Amuk Puting Beliung di Gresik, Total Kerugian Sekitar Rp 565 Juta

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Amuk Puting Beliung di Gresik, Total Kerugian Sekitar Rp 565 Juta


JawaPos.com-Amuk puting beliung di Gresik pada Sabtu (16/10) lalu, ternyata tidak hanya menyapu sejumlah rumah di wilayah Desa Kandangan, Kecamatan Cerme. Angin kencang juga itu juga menerjang beberapa rumah di wilayah Kecamatan Benjeng.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, tercatat ada tiga desa di dua kecamatan tersebut yang terdampak puting beliung. Tercatat ada sebanyak 26 bangunan/rumah mengalami kerusakan, empat kandang ayam, masjid, balai desa, taman pendidikan Alquran (TPQ), hingga pondok pesantren. “Alhamdulillah, korban jiwa nihil,” kata Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito.

Tim BPBD sudah melakukan pendataan wilayah terdampak bencana puting beliung tersebut. Di Dusun Trate, Desa Punduttrate, Kecamatan Benjeng, ada 8 rumah mengalami rusak ringan, 2 kandang ayam rusak berat (roboh), atap tempat wudhu Masjid Al Mukhlisin rusak ringan. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 309 juta.

Lalu, di Dusun Karangpundut, Desa Punduttrate, 1 rumah mengalami rusak sedang. Di Desa Kedungsekar, 1 warung milik Ny Khotijah mengalami rusak ringan, dan Balai Desa Kedungsekar mengalami rusak ringan. Jumlah kerugian sekitar Rp 3 juta.

Sementara itu, di wilayah Kecamatan Cerme, angin puting beliung terjadi di Desa Kandangan. Di Dusun Terongbangi, sebanyak 16 rumah mengalami rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 2 kandang ayam rusak berat (roboh), dan 1 Ponpes Darul Ubuddiyah rusak ringan, 1 TPQ Al Khoir rusak ringan, 1 toko bangunan rusak ringan, dan beberapa pohon di jalan raya ambruk. Total kerugian sekitar Rp 253 juta.

Dari bencana di dua kecamatan tersebut, total kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 565 juta. Selain melakukan pendataan dan monitoring, tim BPBD sudah melakukan koordinasi dengan Muspika Benjeng dan Cerme, berkoordinasi dengan pemerintah desa terdampak, melakukan evakuasi pohon tumbang.

Tarso menyatakan, saat ini memang tengah terjadi cuaca ekstrim. Perubahan dari musim kemarau ke musim hujan. Karena itu potensi bencana di depan mata. Baik itu puting beliung, longsor hingga banjir. Bahkan, pada 17 Oktober 2021, juga terjadi gempa bumi di wilayah Sidayu. Beruntung, gempa itu memiliki kekuatan rendah.

“Tidak perlu panik atau khawatir berlebihan. Yang terpenting, kita meningkatkan kewaspadaan,’’ ungkapnya.

 


Amuk Puting Beliung di Gresik, Total Kerugian Sekitar Rp 565 Juta