Gresik Raih Utama, Sidoarjo Madya, Surabaya Satu-Satunya Mentor

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Gresik Raih Utama, Sidoarjo Madya, Surabaya Satu-Satunya Mentor


JawaPos.com- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Rabu (13/10) kembali memberikan Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Sebuah penghargaan untuk mereka yang dinilai peduli dan berkomitmen, serta berhasil mengimplementasikan pengarusutamaan gender (PUG) dalam program-program dan kegiatannya.

Kali ini, ada sebanyak 13 kementerian/lembaga, 29 provinsi, dan 266 kabupaten/kota se-Indonesia yang mendapat APE 2020 tersebut. Nah, di antara peraih APE adalah kabupaten/kota di wilayah Surabaya Raya. Yakni, Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

Yang membanggakan, Surabaya merupakan satu-satunya pemkot di Indonesia yang mendapatkan APE kategori mentor. Tingkatan tertinggi dalam penghargaan yang diberikan Kementerian PPPA setiap tahun tersebut. Di bawah kategori mentor, terdapat kategori utama, madya, dan pratama. Surabaya sudah kali kedua menerimanya.

Adapun Kabupaten Gresik meraih APE untuk kategori utama atau satu tingkat di bawah mentor. Selain Gresik, ada 12 kabupaten/kota lain yang mendapat penghargaan kategori serupa. Capaian untuk Gresik ini merupakan kali kedua. Pada 2018 lalu juga menerima APE utama dan 2016 meraih madya. Sedangkan Kabupaten Sidoarjo, mendapatkan APE 2020 untuk kategori madya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada menteri PPPA dan tim verifikasi APE atas terpilihnya Kota Surabaya sebagai satu-satunya kota yang meraih APE 2020 kategori mentor. Dia menyatakan, penghargaan itu berhasil diraih berkat gotong-royong dan kerja bersama seluruh pihak. Baik pemerintah, lembaga masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha, maupun seluruh masyarakat Kota Surabaya dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.

Eri menambahkan, penghargaan tersebut akan semakin memotivasi Pemkot Surabaya untuk terus konsisten melakukan keberlanjutan pembangunan responsif gender. Sekaligus, menjamin hasilnya agar adil bagi semua pihak. Baik laki-laki maupun perempuan. ‘’Kami akan terus berkreasi dan berkolaborasi serta bersinergi bersama stakeholder untuk menjadikan perempuan dan anak di Kota Surabaya bermartabat, mandiri, berkualitas dan berdaya saing,” ucap alumnus ITS Surabaya itu.

Selama ini, Pemkot Surabaya telah banyak mengimplementasikan kebijakan, program dan kegiatan yang tidak bias gender. Misalnya, memberikan kesempatan yang sama di lingkungan tempat kerja. Para pejabat laki-laki dan perempuan, memiliki peluang dan kesempatan sama dalam menduduki jabatan struktural di lingkungan pemkot. Beragam kegiatan seperti pemberdayaan dan pengembangan SDM juga banyak menyasar kaum perempuan.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersyukur atas penghargaan tersebut. “Alhamdulilah Gresik di tahun 2021 mendapatkan penghargaan APE tingkat utama. Penghargaan dari Kementerian PPPA ini adalah apresiasi sekaligus penyemangat kerangka capaian. Kami akan terus pastikan semua pihak ikut ambil bagian dalam terwujudnya pembangunan yang responsive gender, berkeadilan, yang mampu memberikan manfaat sebesar-sebesarnya untuk semua orang di Kabupaten Gresik,” ujarnya.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPP) Gresik Saifudin Ghozali menambahkan, penghargaan APE itu menjadi satu indikator dan pengakuan bahwa pembangunan berbasis gender di Kabupaten Gresik telah berjalan baik. ‘’Meraih sebuah penghargaan ini pastilah tidak mudah. Namun, akan terus menjadi motivasi untuk terus maju. Syukur-syukur masuk ke kategori mentor,’’ harapnya.

Sejatinya, APE 2020 digelar tahun lalu. Tapi, baru terselenggara kemarin dampak pandemi Covid-19. Pemberian penghargaan yang dilaksanakan secara virtual itu juga bagian dari rangkaian kegiatan ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW) ke-4. Indonesia menjadi tuan rumah event tersebut.

Dalam paparannya secara virtual, Menteri PPPA Bintang Puspayoga menjelaskan, APE merupakan ukuran untuk melihat kemajuan pembangunan yang berorentasi pada pembangunan berkeadilan gender. Selain itu, memberikan gambaran implementasi tentang upaya-upaya yang telah dilakukan lembaga dan pemda atas usaha-usaha dalam melaksanakan strategi pengarusutamaan gender.
Berdasarkan Global Gender Gap Report 2021, Indonesia berada di peringkat 101 dari 156 negara dengan kesenjangan gender. Artinya, masih cukup jauh dibandingkan negara-negara lain. Kesenjangan tersebut diukur melalui 4 indikator. Yakni, partisipasi dan peluang ekonomi, pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup, dan pemberdayaan politik.

Pada kesempatan yang sama, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, pihaknya turut memberikan apresiasi kepada Menteri PPPA beserta jajaran atas terselenggaranya APE 2020. ‘’Saya turut mengucapkan selamat  kepada kementerian, lembaga, dan pemda yang telah mendapatkan penghargaan APE tahun 2020,’’ ungkapnya.

Mantan menteri pendidikan itu juga berharap semua kementerian, lembaga, dan pemda agar betul-betul menerapkan PUG di dalam proses penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di lingkungan masing masing. ‘’Mari bahu-membahu bergandengan tangan meningkatkan pembangunan yang responsif gender,” kata Muhadjir yang kementeriannya juga menerima APE kategori madya.


Gresik Raih Utama, Sidoarjo Madya, Surabaya Satu-Satunya Mentor