Preview SS Lazio vs Inter Milan: ”Pulang” ke Olimpico untuk Pembuktian

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Preview SS Lazio vs Inter Milan: ”Pulang” ke Olimpico untuk Pembuktian


JawaPos.com – Allenatore Simone Inzaghi bakal balik ke tempat yang membesarkan namanya, Stadio Olimpico, Roma, nanti (16/10) malam WIB.

Bukan hanya ”pulang” untuk melanjutkan streak unbeaten bersama Inter Milan di Serie A musim ini (7 laga, 5 menang, dan 2 seri).

Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– juga kembali untuk membuktikan pilihannya meninggalkan SS Lazio tidak salah.

Itu berarti Simo harus mampu mengatasi Lazio yang kini dalam asuhan Maurizio Sarri Olimpico (siaran langsung RCTI+/beIN Sports 2 pukul 23.00 WIB).

Selama lima musim (2016–2021) menangani Lazio, Simo tidak hanya sukses mempersembahkan tiga gelar. Dua titel Coppa Italia dan sekali Supercopa Italiana.

Adik kandung Filippo Inzgahi itu juga berhasil membentuk jati diri Biancocelesti sebagai tim yang identik dengan skema tiga bek (3-5-2 atau 3-4-1-2).

Dengan gaya main yang bertumpu pada kekuatan sayap, Lazio di tangan Simo sering kali menyulitkan klub yang mengandalkan ball possession. Salah satunya, Juventus.

”Saya melihat Lazio musim ini belum hilang dari karakteristik sebelumnya. Simone Inzaghi layak dapat aplaus (dalam laga malam nanti, Red). Eranya bakal tetap dirindukan,’’ ungkap mantan allenatore Lazio Sven Goran Erikson seperti dikutip Lazionews.

Memang, Sarri butuh waktu untuk mengubah Lazio era Simo. Apalagi, Sarri mengusung ide permainannya sendiri atau yang dikenal dengan Sarriball.

Dari segi formasi, Sarriball menjadikan Ciro Immobile dkk kembali memainkan back four dalam balutan formasi 4-3-3.

Begitu pula ketika memegang bola. Lazio yang awalnya bermain anti-ball possession kini malah harus memainkan penguasaan bola.

Begitu pula kebiasaan sayap-sayap Lazio melakukan crossing. Sarri sudah melarangnya musim ini. Perubahan itu pun membawa konsekuensi dengan capaian Lazio.

Hingga giornata ketujuh, Biancoceletsi mencatat hanya 3 kemenangan, 2 kali seri, dan 2 kali kalah. Klub sekota AS Roma itu pun ada di posisi ketujuh. Berselisih empat setrip dan gap enam poin (11-17) dengan Inter.

Gelandang serang Lazio Luis Alberto mengakui bahwa dirinya dan rekan-rekannya saat ini masih membiasakan diri dengan Sarriball.

”Kalau itu sudah terpenuhi, maka kami bisa meraih hasil yang lebih baik lagi. Siapa tahu akhir pekan ini,’’ tutur pemilik nomor 10 di Lazio itu kepada Football Italia.

Berkaca dengan performa Chelsea yang dicekoki Sarriball tiga musim lalu (2018–2019) maupun Juventus dua musim lalu (2019–2020), semusim tak cukup untuk memahaminya.

Hal itu berbeda dengan Simo yang lumayan cepat klik dengan permainan Samir Handanovic dkk musim ini. Sebab, gaya permainan yang diusung Simo memang tidak berbeda jauh dengan racikan Antonio Conte, allenatore Inter sebelumnya.

Manajer Tim Lazio Angelo Peruzzi termasuk yang sudah memprediksi bahwa Simo akan cepat klik dengan permainan Nerazzurri.

”Simo juga memiliki temperamen sebagai seorang pemenang. Sama seperti Conte,” beber mantan kiper yang pernah bermain untuk Lazio maupun Inter tersebut.


Preview SS Lazio vs Inter Milan: ”Pulang” ke Olimpico untuk Pembuktian