Basarnas Nyatakan 10 Korban Banjir Bandang Luwu Utara Belum Ditemukan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Basarnas Nyatakan 10 Korban Banjir Bandang Luwu Utara Belum Ditemukan


JawaPos.com–Basarnas Makassar menyatakan sebanyak 10 orang korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan tim SAR gabungan pada operasi pencarian hingga Selasa (21/7). Bencana banjir bandang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7).

”Pencarian akan kembali dilanjutkan Rabu (22/7),” kata Humas Basarnas Makassar Hamsidar seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, telah diterima laporan dari warga setempat ada korban seorang perempuan bernama Hamriah berusia 50 tahun asal Desa Radda belum kembali atau dinyatakan hilang. Data sementara dari posko induk, jumlah korban banjir tercatat 1.591 orang, selamat 1.543 orang, meninggal dunia 38 orang, dan dinyatakan dalam pencarian atau hilang bertambah satu orang dengan total 10 orang.

”Korban meninggal dunia yang belum terindentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Selatan sebanyak empat dari 38 jenazah yang sudah ditemukan,” terang Hamsidar.

Data sementara dari BPBD setempat tercatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 unit rumah warga ikut terdampak, juga sembilan unit sekolah, dan 13 unit rumah ibadah (12 masjid dan satu gereja) rusak. Sedangkan fasilitas kesehatan rusak masing-masing satu puskesmas, satu laboratorium Kesda, dan satu unit PSC serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer dan sembilan jembatan mengalami kerusakan.

Sementara itu, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang mengidentifikasi bangunan terdampak banjir bandang di enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Kepala Lapan M. Rokhis Khomarudin menyatakan, dari hasil pantauan Lapan, sebelum terjadi banjir bandang, hujan turun di wilayah Masamba dengan intensitas tinggi dan lama. Akibatnya, banjir bandang melanda di Kecamatan Baebunta, Masamba, Melangke, dan Melangke Barat. Banjir bandang itu juga menerjang kawasan pemukiman, sawah, dan lahan perkebunan.

”Hasil pemantauan lain melalui satelit adalah banyak terdapat longsor di wilayah hulu Sungai Rangkong, Radda, dan Masamba. Karena itu, kami rekomendasikan agar perlu dilakukan mitigasi agar tidak terjadi bencana banjir bandang berikutnya,” kata Rokhis.

Untuk mendukung kegiatan, lanjut dia, Lapan bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi melakukan identifikasi bangunan terdampak melalui informasi dari citra satelit. Karena itu, akan dkonfirmasikan dengan data dari lapangan.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 


Basarnas Nyatakan 10 Korban Banjir Bandang Luwu Utara Belum Ditemukan