Mendagri Sebut Pilkada di Tengah Pandemi jadi Tantangan Bagi Cakada

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Mendagri Sebut Pilkada di Tengah Pandemi jadi Tantangan Bagi Cakada


JawaPos.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan, gelaran Pilkada di tengah pandemi virus korona atau Covid-19 merupakan momentum untuk memilih pemimpin yang baik dan kuat serta mampu mengatasi krisis. Menurutnya, momentum langka pesta demokrasi di era pandemi ini merupakan ujian sekaligus tantangan bagi calon kepala daerah (cakada).

“Ini momentum bagi kita juga untuk memilih pemimpin yang baik. Pemimpin yang kuat itu bukan pemimpin di masa aman, di masa damai. Pemimpin yang kuat adalah ketika terjadi badai, ketika terjadi krisis,” kata Tito, Senin (13/7).

Mantan Kapolri ini menuturkan, momentum langka pesta demokrasi di era pandemi ini merupakan ujian sekaligus tantangan bagi calon kepala daerah. Hal ini sebagai peluang dalam melahirkan gagasan dan inovasi dalam menangani Covid-19.

“Nah ini adalah ujian bagi para calon ini, bagaimana mereka menangani krisis di daerah masing-masing, sehingga diharapkan akan muncul gagasan atau berbuat yang maksimal. Itulah pemimpin yang kuat, pemimpin terpilih di masa krisis, ujian yang sebenarnya,” ucap Tito.

Dengan beradu gagasan dan inovasi tentang penanganan Covid-19, lanjut Tito, diharapkan juga mampu menjadi percepatan penanganan Covid-19, di samping menekan isu-isu primordial yang kerap muncul dalam kontestasi Pilkada.

“Isu Covid-19 bisa menjadi adu gagasan dan kontestasi sehingga bisa membuat penanganan Covid-19 justru menjadi cepat, karena semua bergerak, sehingga kontestasi Pilkada ini sehat karena menekan isu primordial yang sering menjadi konflik,” bebernya.

Tito mengharapkan, Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di 270 daerah dengan isu sentral penanganan Covid-19 dan dampaknya dapat memotivasi daerah lain dalam penanganan Covid secara maksimal. Sehingga terjadi percepatan penanganan di berbagai daerah.

“Kalau semua bergerak maksimal, mesin-mesin daerah ini bergerak maksimal 270 daerah atau minimal 220 daerah yang running lagi, maka otomatis penurunan Covid-19 yang ada Pilkadanya akan bisa memancing daerah lain untuk bergerak yang sama juga, karena rakyatnya menuntut juga supaya kepala daerah mampu menangani,” tutur Tito.

Tito pun meminta dukungan semua pihak untuk menyukseskan Pilkada Serentak yang aman dari Covid-19. Menurutnya, tatanan kenormalan baru atau new normal dalam kehidupan berdemokrasi membutuhkan optimisme semua pihak.

“Untuk mengelola Pilkada ini dengan tepat, ini memerlukan dukungan semua pihak, unsur Pemerintah, KPU, Bawaslu, Polri/TNI dan masyarakat,” tandasnya.


Mendagri Sebut Pilkada di Tengah Pandemi jadi Tantangan Bagi Cakada