Pelaku Pariwisata Dunia Diminta Kuat Bertahan Selama Pandemi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pelaku Pariwisata Dunia Diminta Kuat Bertahan Selama Pandemi


JawaPos.com – Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif didorong untuk tetap bergeliat dan bisa bertahan selama pandemi Covid-19. Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membuka peluang bisnis dan strategi bertahan di tengah pandemi.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nia Niscaya, mengatakan Kemenparekraf mendorong pelaku wisata mendapatkan peluang bisnis, memperoleh informasi serta strategi bertahan di tengah pandemi. Caranya dengan mempertemukan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dunia.

“Kami menampung pertemukan buyer, wholeseller, maupun pelaku pasar di negara pasar originasi,” ujarnya dalam Indonesian Sellers Meeting (ISM) melalui platform online, baru-baru-baru ini. Acara ISM sendiri digelar pada tanggal 14-16 Juli 2020.

Pada hari pertama, pemerintah mengajak pasar India, Malaysia, Singapore, Thailand dan Indochina. Hari kedua meliputi pasar Korea Selatan, China & Hongkong, Timur Tengah, Prancis dan Jerman, dan hari ketiga untuk pasar Jepang, Taiwan, Rusia, Belanda dan United Kingdom. Dengan begitu, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat mengetahui kondisi masyarakat dan menjalin komunikasi dengan negara originasi khususnya antar pelaku industri (sellers, buyers, government).

“Dengan mempertemukan pelaku industri inbound dan wholeseller/buyers sebagai langkah persiapan menuju kegiatan Bussiness to Bussiness B2B,” katanya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan mengajak industri yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk menerapkan dan melakukan pengawasan protokol di tempat usahanya dengan ketat.

Penerapan protokol kesehatan oleh pelaku pariwisata bagi pekerja dan wisatawan di destinasi wisata, memegang peranan penting dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik untuk berkunjung.

Protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah ditetapkan pemerintah melalui KMK Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). KMK tersebut menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, pelaku usaha juga masyarakat, sehingga mutlak diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan, baik wisatawan, pelaku usaha, maupun pekerjanya.


Pelaku Pariwisata Dunia Diminta Kuat Bertahan Selama Pandemi