Rusia Klaim Temukan Obat Covid-19, Koronavir Bisa Lumpuhkan SARS-CoV-2

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Rusia Klaim Temukan Obat Covid-19, Koronavir Bisa Lumpuhkan SARS-CoV-2


JawaPos.com – Pasien Covid-19 di Rusia mempunyai harapan baru. Negeri Beruang Merah itu baru mengeluarkan obat untuk mengatasi virus SARS-CoV-2. Obat yang diproduksi R-Pharm tersebut diberi nama Koronavir. Obat itu diproduksi dan dilabeli di pabrik R-Pharm di Yaroslavl.

”Hingga kini, sudah ada 7.373 paket obat yang telah diedarkan di lingkungan sipil,” bunyi pernyataan R-Pharm pada Rabu (15/7) seperti dikutip TASS.

Mereka menambahkan bahwa Koronavir adalah satu-satunya obat di dunia yang langsung menyerang virus SARS-CoV-2, bukan berkutat di komplikasi penyakit yang disebabkannya. Obat tersebut melumpuhkan kemampuan virus untuk memperbanyak diri. Hal itu sudah dibuktikan dalam beberapa uji klinis.

Mulai 1 Juli, pemerintah mewajibkan pemberian label khusus untuk produk-produk yang dihasilkan di Rusia, termasuk Koronavir. Ada kode digital Data Matrix. Itu adalah paspornya obat yang diproduksi tersebut. Pemberian kode digital itu bertujuan menjamin keaslian dan melacak pergerakan paket. Yaitu, dari produksi, pengiriman, hingga ke fasilitas medis. Keaslian obat bisa dicek dengan aplikasi Chestny Znak.

R-Pharm berdiri sejak 2001 lalu dan fokus pada penelitian, pengembangan, produksi, komersialisasi obat-obatan, peralatan laboratorium, dan perangkat medis. Mereka beroperasi di Rusia, AS, Jerman, Jepang, dan beberapa negara lainnya.

Itu bukan obat pertama yang dihasilkan Rusia. Sebelumnya, mereka sudah membuat Avifavir dan Areplivir. Namun, yang paling banyak dipesan adalah Avifavir. Obat yang diproduksi Russian Direct Investments Fund (RDIF) dan perusahaan ChemRar Group tersebut telah dipesan lebih dari 50 negara. Termasuk Arab Saudi, Peru, Belarus, Kazakhstan, dan beberapa negara lainnnya.

Rusia juga mengembangkan vaksin Covid-19. Fase pertama uji coba ke manusia telah dilakukan dan berhasil. Saat ini ada lebih dari 100 vaksin yang tengah dikembangkan berbagai negara. Mulai India, Tiongkok, Inggris, AS, Rusia, hingga Israel. Berdasar paparan WHO, sudah ada 21 vaksin yang masuk uji coba utama.

Moderna Inc berencana melakukan uji klinis tahap akhir sekitar 27 Juli nanti. Sinovac Biotech, China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), dan AstraZeneca sudah ada di tahap akhir fase III. Moderna, AstraZeneca, BioNTech, Novavax, Sinovac, CanSino Biologics, dan Inovio Pharmaceuticals adalah perusahaan-perusahaan yang memimpin pengembangan vaksin tersebut.

Sementara itu, mayoritas bioskop di Tiongkok bakal dibuka mulai 20 Juli. Sebab, tidak ada penularan domestik dalam sepuluh hari terakhir. Meski begitu, aturan jaga jarak tetap diberlakukan. Yang boleh buka adalah bioskop di area risiko rendah.

”Penonton yang demam harus disaring dan pemakaian masker wajib ditegakkan,” bunyi pernyataan Badan Perfilman Tiongkok seperti dikutip Agence France-Presse.


Rusia Klaim Temukan Obat Covid-19, Koronavir Bisa Lumpuhkan SARS-CoV-2