Duo Founder Pasar Kerja Perawat Ferry Efendi dan Gading Ekapuja

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Duo Founder Pasar Kerja Perawat Ferry Efendi dan Gading Ekapuja


Keinginan mewujudkan kesejahteraan perawat terlintas di benak Ferry sejak 2008. Itu dilatarbelakangi masalah sumber daya perawat. Misalnya, penyerapan tenaga kerja, upah perawat, dan sebagainya. Karena itu, dia menginisiasi perusahaan rintisan atau start-up Pasar Kerja Perawat pada 2020. Ide tersebut dieksekusi bersama rekannya, Gading.

HANAA SEPTIANA, Jawa Pos

’’INI tampilan aplikasinya,” kata Ferry sambil menunjukkan aplikasi Pasar Kerja Perawat di smartphone miliknya. Aplikasi tersebut dirilis sejak Juni 2020 dan sudah lebih dari empat ribu pengguna yang memanfaatkannya. Sekilas, terlihat berbagai fasilitas di dalamnya. Misalnya, pencarian lowongan pekerjaan, pendidikan keperawatan, dan tip-trik melamar kerja. Ferry mengatakan bahwa aplikasi itu berasal dari dan untuk perawat. Termasuk mahasiswa dan lulusan keperawatan.

Tujuan utamanya adalah menghubungkan mereka dengan fasilitas kesehatan yang membutuhkan.

Yakni, berupa informasi lowongan kerja. Para penyedia kerja juga bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk merekrut perawat.

’’Jadi, bisa langsung melamar lewat aplikasi,” jelas dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga itu.

Informasi lowongan pekerjaan itu terlihat spesifik. Misalnya, lowongan kategori perawat Covid-19, komunitas, gawat darurat, sampai dosen keperawatan. Hal tersebut dirancang agar pelamar bisa mencari pekerjaan sesuai keahliannya. Termasuk info lowongan dari luar negeri. Calon pelamar tinggal mengunggah dokumen curriculum vitae dan berkas soft copy lainnya.

Sejak awal tahun, aplikasi itu juga menyediakan program pengembangan karier. Yakni, berupa talk show di bidang keperawatan yang dilakukan secara virtual. Program tersebut berlangsung dua pekan sekali. ’’Ke depan, ada juga program pelatihan untuk perawat secara daring,” kata bapak dua anak itu.

Ferry lantas menceritakan awal mula pendirian start-up itu. Menurut dia, ide tersebut berasal dari kegelisahannya akan kesejahteraan perawat di Indonesia. Dia melakukan riset pada 2008. Dari sana ditemukanlah fakta bahwa kebutuhan perawat sangat tinggi, tetapi tidak seimbang dengan tenaga kerja yang terserap.

Kajian itu pun dilakukan lagi oleh rekannya, Gading, pada 2018. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa lulusan keperawatan yang belum mendapat pekerjaan mencapai lebih dari 200 ribu orang. ’’Ini kan sangat timpang. Padahal, kebutuhan sangat banyak,” imbuh alumnus National Cheng Kung University Taiwan of Applied Health Science itu.

Dia dan Gading lantas memutuskan untuk berkontribusi memecahkan masalah tersebut. Mereka merancang sebuah platform untuk menghubungkan pencari dan penyedia kerja khusus perawat. Ide itu terlintas pada 2018 dan direalisasikan Juni 2020. Situasi pandemi membuat mereka ingin segera merilis aplikasi tersebut. Sebab, semakin banyak tenaga kesehatan, khususnya perawat, yang menjadi korban saat bertugas.

’’Jadi, sebenarnya masalah ini ingin diselesaikan sebelum pandemi,” kata Gading.

Salah satu masalah lain yang menjadi konsentrasi mereka adalah pendidikan bagi perawat. Menurut Gading, lowongan pekerjaan bagi perawat untuk bekerja di luar negeri kerap ditawarkan kepada pekerja Indonesia. Namun, masalah utamanya adalah kendala bahasa. Sebagian besar lulusan keperawatan tidak menguasai bahasa asing. Misalnya, lowongan pekerjaan untuk perawat di Jepang yang mengharuskan pekerjanya menguasai bahasa Jepang.

’’Nanti kami juga ingin menyediakan pelatihan bahasa karena latar belakang itu,” imbuh pria asal Magetan itu

Mereka telah bekerja sama dan didukung oleh beberapa instansi terkait. Misalnya, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja. Tujuannya, semakin banyak informasi kerja yang terserap oleh lulusan keperawatan. Beberapa kali pihak-pihak itu juga berkontribusi sebagai pembicara dalam acara talk show.

’’Ke depannya mereka juga kami minta untuk mengisi pelatihan daring,” kata alumnus The University of Manchester, Inggris, itu.

Baca Juga: Cincin Pernikahan Atta Halilintar-Aurel Hermansyah Bernilai Fantastis

Sekarang Ferry dan Gading sedang mengembangkan aplikasi tersebut di iOS. Sebab, saat ini hanya bisa diakses di Android. Di samping itu, dengan aplikasi Pasar Kerja Perawat, mereka ingin mewujudkan upah kerja perawat yang sesuai dengan kinerjanya. Sebab, masih banyak ditemukan upah yang jauh dari rata-rata.

’’Melalui aplikasi, data itu bisa dipantau, termasuk data pekerja yang terserap,” jelas Gading.

Saksikan video menarik berikut ini:


Duo Founder Pasar Kerja Perawat Ferry Efendi dan Gading Ekapuja