Liriknya Dijadikan Lawakan, Pencipta Lagu Harta Berharga Geram

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Liriknya Dijadikan Lawakan, Pencipta Lagu Harta Berharga Geram


JawaPos.com – Lagu Harta Berharga yang merupakan theme song sinetron dan film Keluarga Cemara dijadikan lawakan dengan lirik diganti. Hal itu terjadi dalam sebuah program televisi beberapa waktu lalu. Mengetahui hal tersebut, Harry Tjahjono selaku pencipta lagu tersebut geram dan melayangkan protes keras. Harry menciptakan lagu itu bersama mendiang Arswendo Atmowiloto.

Harry Tjahjono keberatan lirik lagu Harta Berharga diubah. Ia merasa pengubahan lirik tersebut sebagai tindakan tidak pantas dilakukan dan bisa menjadi pelanggaran hukum. Dia baru tahu akan hal itu usai diberi tahu sejumlah sahabatnya setelah menyebar di TikTok dan platform media sosial lain.

“Sebagian besar menanyakan apakah perubahan syair itu seizin saya, atau tidak. Saya bilang bahwa saya tidak pernah dihubungi dan apalagi dimintai izin,” kata Harry Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/10).

Lirik asli lagu Harta Berharga adalah “Harta yang paling berharga adalah keluarga/Istana yang paling indah adalah keluarga/Puisi yang paling bermakna adalah keluarga/Mutiara tiada tara adalah keluarga/Selamat pagi Emak Selamat pagi Abah/Mentari hari ini berseri indah/Terima kasih Emak Terima kasih Abah/Restu sakti perkasa bagi kami putra-putri yang siap berbakti.

Lirik lagu itu kemudian diubah di sebuah acara televisi menjadi “Harta yang paling berharga adalah kelurahan/Mutiara tiada tara adalah kelurahan/Selamat pagi lurah/Selamat pagi RW/Selamat pagi RT dan bendahara/Kalau bikin KTP atau Kartu Keluarga silahkan datang aja ke Kelurahan.”

Harry mengakui kejadian memplesetkan atau mengubah lirik lagu memang kerap dilakukan oleh banyak orang di Indonesia. Kendati demikian, hal itu tidak lantas bisa dijadikan sebagai alasan untuk melakukan pembenaran.

“Seperti halnya pencurian, pembunuhan dan korupsi juga jamak dan sering dilakukan banyak orang. Tapi, apa yang jamak dan sering dilakukan banyak orang apakah berarti boleh dan dibenarkan untuk dilakukan? Apalagi jika itu dilakukan untuk tujuan komersial,” kata Harry Tjahjono.

Dia juga mengungkapkan, pengubahan lirik lagu ini termasuk sebagai aksi kanibalisme lagu Harta Berharga. Kemungkinan hal itu dilakukan dengan tujuan melucu. Menurut Harry, alasan itu juga tidak dapat dijadikan sebagai pembenaran. “Sebagai penghayat humor, saya merasa tidak sukses menemukan kelucuannya,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkan Harry Tjahjono, dirinya sempat mempertanyakan kenapa sampai ada program stasiun televisi yang melakukan kesalahan fatal semacam itu. Ia berusaha meminta tanggapan ke piham terkait. Sayangnya Harry mengaku tidak mendapat tanggapan apapun.

“Saya tag akun Instagram Trans7 dan Andre Taulany, host Lapor Pak. Tapi tidak ada respons. Saya merasa perlu menanyakan hal itu secara terbuka, terutama untuk menyatakan kepada publisher Harta Berharga bahwa saya tidak tahu menahu tentang kanibalisme atas lagu itu. Saya terikat kontrak dengan publisher lagu itu. Ada sanksi perdata dan pidana jika saya dianggap mengingkari kontrak,” terangnya.

JawaPos.com telah meminta tanggapan kepada Humas Trans 7 terkait hal ini. Namun, belum ada respons.

Lagu Harta Berharga memang sempat kembali naik daun dengan adanya film Keluarga Cemara. Bahkan, di tahun 2019, lagu itu membuahkan penghargaan untuk kategori theme song terbaik dari film Keluarga Cemara.


Liriknya Dijadikan Lawakan, Pencipta Lagu Harta Berharga Geram