Turun di Kelas Lebih Berat, Eko Yuli Irawan Tak Kesulitan Meraih Emas

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Turun di Kelas Lebih Berat, Eko Yuli Irawan Tak Kesulitan Meraih Emas


JawaPos.com-Peraih perak Olimpiade Tokyo 2020 Eko Yuli Irawan masih menjadi yang terbaik dalam kancah nasional. Dia tidak kesulitan meraih emas PON XX Papua 2021.

Eko yang mewakili Jawa Timur, meraih emas kelas 67 kg. Tampil di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kabupaten Jayapura, Rabu malam (7/1), Eko menjadi yang terbaik dari delapan lifter. Dia mencatat total angkatan 312 kg. Eko meraih angkatan 143 kg pada snatch dan 170 kg pada clean and jerk.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Eko turun pada kelas lebih rendah yakni 61 kg. Saat itu, Eko mencatat total angkatan 302 kg. Eko dikalahkan lifter Tiongkok Li Fabin yang mampu mencatat angkatan total 313 kg. Dengan angkatan itu, Li mencatat rekor dunia baru.

Peraih perak adalah lifter Kalimantan Timur Triyatno. Dia mengumpulkan total angkatan 304 kg (135 kg snatch dan 169 kg clean and jerk). Peraih perak Olimpiade London 2012 berusia 33 tahun itu tampil cukup solid untuk mengamankan podium kedua.

Sementara itu, Olimpian Indonesia di Tokyo 2020 Deni berhasil mendulang perunggu. Deni yang mewakili Bengkulu itu, mengumpulkan total angkatan seberat 303 kg (snatch 137 kg dan clean and jerk 166 kg).

Lifter tuan rumah Yosua Asaribab gugur di clean and jerk karena tidak sanggup mengangkat barbel seberat 120 kg dan 130 kg. Yosua hanya menuntaskan angkatan snatch di percobaan kedua yakni 105 kg.

Lifter asal Jambi Danial juga hanya mampu berlaga di angkatan snatch. Dia mengumpulkan angkatan terbaik 122 kg.

Atlet Jawa Barat Nur Fuad Jamal sempat diperhitungkan sebagai calon kuda hitam. Namun, dia tidak mampu bersaing dengan para Olimpian tersebut. Nur cuma mampu mengangkat barbel seberat 283 kg (126 kg snatch dan 153 kg clean and jerk).


Turun di Kelas Lebih Berat, Eko Yuli Irawan Tak Kesulitan Meraih Emas