Relawan PMI Dikerahkan Bantu Pengungsi Rohingya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Relawan PMI Dikerahkan Bantu Pengungsi Rohingya


JawaPos.com–Demi kemanusiaan, relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Aceh, dikerahkan untuk membantu puluhan imigran Rohingya, Myanmar, yang terdampar di perairan laut Aceh Utara. Saat ini, mereka ditampung di tempat pengungsian sementara gedung bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe.

”Sudah sembilan hari bahkan lebih, saya bertugas memberikan berbagai macam bantuan untuk para imigran tersebut di tempat penampungan sementara. Selama menjalani aksi kemanusiaan ini, saya ikhlas merelakan waktu, tenaga dan pikiran agar penderitaan mereka berkurang,” kata salah seorang relawan PMI Qhalid seperti dilansir dari Antara.

Selama operasi kemanusiaan itu, dia membantu memenuhi kebutuhan 99 imigran asal Myanmar tersebut bahkan beraktivitas bersama dengan para pengungsi. Mulai mengolah pangan di dapur hingga bermain sepak bola.

”Lelah sudah pasti, tetapi terobati dengan senyuman dan canda tawa anak-anak imigran yang mulai melupakan rasa trauma akibat terombang ambing di tengah laut karena kapal motor yang ditumpangi mereka rusak. Beruntung nelayan setempat berhasil mengevakuasi dan menyelamatkannya,” ujar Qhalid.

Menurut dia, lebih dari 33 anak imigran yang tinggal bersama orang tuanya di penampungan. Hak bermain dan belajar anak-anak tersebut dipenuhi sejumlah relawan organisasi kemanusiaan lain. Selain itu, meskipun berbeda bahasa dan budaya, interaksi saat belajar dan bermain antara relawan dan imigran tidak menjadi hambatan, karena ada empat orang yang bisa berbahasa Melayu yang dimanfaatkan sebagai perantara.

Melalui bermain, bisa menjadi penyembuhan mental (mental healing) untuk anak-anak yang menjadi pengungsi. Beragam permainan ketangkasan diperagakan dan dimainkan relawan bersama mereka. Meski banyak pemerhati anak dari berbagai organisasi kemanusiaan, jadwal belajar dan bermain itu diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu waktu istirahat anak.

Selain bercengkrama dengan anak imigran, lanjut Qhalid, relawan juga meminta imigran dewasa berbaur dalam berbagai aktivitas. Seperti pada subuh melakukan salat secara berjamaah dan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

”Tak jarang dari mereka menyempatkan mengaji sebelum memulai berbenah lingkungan seperti gotong-royong bersama petugas dan bersih-bersih pengungsian,” terang Qhalid.

Qhalid mengatakan, berdasar penuturan dari salah seorang imigran, lelaki di daerah asalnya memang terbiasa memasak, karena perempuan tidak lebih cepat memasaknya. Selain itu, relawan PMI bersama aparat keamanan juga bersiaga 24 jam di posko penampungan tersebut.

Qhalid mengaku hanya pulang untuk mandi dan berganti pakaian, selebihnya dia bergantian bersama relawan lain memantau dan menyalurkan bantuan untuk para pencari suaka tersebut. ”Karena mereka diisolasi, jadi kami coba berkegiatan bersama agar mereka juga tidak bosan,” ujar Qhalid.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 


Relawan PMI Dikerahkan Bantu Pengungsi Rohingya