RS di Sidoarjo Wajib Terima Bumil Positif Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

RS di Sidoarjo Wajib Terima Bumil Positif Covid-19


JawaPos.com – Ibu-ibu hamil yang positif Covid-19 tidak akan mengalami kesulitan lagi saat hendak melahirkan. Tujuh rumah sakit rujukan tidak boleh menolak mereka. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo mewajibkan semua rumah sakit itu melayani persalinan.

’’Tujuh rumah sakit rujukan harus menerima ibu hamil (bumil) yang positif Covid-19 untuk melahirkan,’’ tegas Kepala Dinkes drg Syaf Satriawarman SpPros.

Dinkes telah membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan (faskes). Mereka tidak boleh menolak pasien dengan alasan tidak memiliki peralatan maupun tenaga medis. Kemudian, melimpahkan pasien ke rumah sakit lain.

Syaf mengakui, sebelum ada nota kesepahaman tersebut, ibu hamil yang terpapar Covid-29 sulit mendapat pertolongan. Sebab, tidak semua faskes mau membantu persalinan. Hanya faskes tertentu. Akibatnya, timbul masalah saat faskes itu telah penuh dan tidak lagi dapat menerima pasien korona. ’’Sekarang persalinan bagi ibu yang terkena korona lebih mudah,’’ katanya.

Selama masa pandemi ini, setidaknya ada delapan ibu melahirkan yang terpapar Covid-19. Satu orang di antaranya meninggal setelah melahirkan bayinya. Seorang ibu lagi kehilangan buah hatinya yang baru dilahirkan. Persalinan berjalan lancar. Bayi berhasil lahir. Namun, tidak bertahan lama, bayi tersebut meninggal.

’’Dari hasil swab, bayi juga terkena Covid-19,’’ ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sidoarjo dr Abdillah Segaf Al Hadad. Sang ibu sudah dinyatakan sembuh.

Menurut Abdillah, hamil dan melahirkan pada masa pandemi memang berisiko. Pelayanan tidak dapat leluasa diberikan seperti dulu. Ada prosedur khusus. Salah satunya adalah rapid test sebelum bumil menjalani persalinan. Selain itu, saat menolong, para tenaga kesehatan (nakes) harus memakai alat pelindung diri (APD). Bukan sekadar sarung tangan. Abdillah tetap meminta masyarakat sebaiknya menunda kehamilan dulu agar ibu dan bayi aman.

Sementara itu, jumlah orang yang positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) telah berkurang. Mereka yang diisolasi di mal pelayanan publik (MPP) sudah pulang. Kemarin (16/7) tinggal 18 orang yang berada di ruang isolasi MPP. ’’Awalnya 119 orang yang diisolasi. Sekarang tinggal sedikit. MPP longgar,’’ jelas Sekretaris Dinkes Sidoarjo dr Zuhaida sekaligus ketua penanggung jawab ruang isolasi MPP.


RS di Sidoarjo Wajib Terima Bumil Positif Covid-19