Ketaatan Prokes Turun, Kasus Covid-19 di Kalsel Naik

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Ketaatan Prokes Turun, Kasus Covid-19 di Kalsel Naik


JawaPos.com–Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin mengatakan menurunnya ketaatan masyarakat menerapkan protokol kesehatan memicu ledakan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan.

”Berdasarkan data laporan monitoring kepatuhan protokol Kesehatan tingkat nasional pada Maret yang diterbitkan Satgas Covid-19 Pusat, tingkat kepatuhan warga Kalsel dalam mengenakan masker dan menjaga jarak makin menurun jauh di bawah tingkat kepatuhan nasional,” terang Hidayatullah Muttaqin seperti dilansir dari Antara di Banjarmasin.

Menurut Hidayatullah Muttaqin, situasi pandemi Covid-19 Kalsel selama Maret sangat memprihatinkan. Ada 6.048 warga yang dikonfirmasi positif, sementara pada Februari jumlahnya 3.760 orang. Begitu juga kasus kematian, sepanjang Maret ada 106 orang meninggal. Jumlah itu lebih tinggi 31 persen dari kasus kematian pada Februari dan lebih banyak 71 persen dari kasus pada Januari.

”Kematian sudah hampir melampaui kondisi terburuk pada Juni 2020 dengan kecepatan penambahan kasus rata-rata 195 orang per hari,” beber Hidayatullah Muttaqin.

Dia menduga penularan Covid-19 banyak terjadi di kalangan ibu-ibu rumah tangga yang memicu munculnya klaster keluarga. Ada dua alasan yang mendasarinya. Yakni, mobilitas penduduk yang berkaitan erat dengan ibu-ibu rumah tangga. Seperti kegiatan berbelanja kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional, supermarket, dan toko bahan makan. Pada Maret sudah melampaui mobilitas masa sebelum pandemi, yakni mobilitas pada awal 2020.

”Hal ini merujuk kepada data laporan mobilitas masyarakat di masa pandemi yang dipublikasikan oleh Google,” ujar Hidayatullah Muttaqin.

Selain itu, data sebelum Maret menunjukkan adanya peningkatan kasus pada kelompok umur 31–45 tahun yang berjenis kelamin perempuan. Kasus pada Januari 2021 dibandingkan Desember 2020 bertambah sebanyak 17 persen. Selanjutnya jumlah kasus baru pada Februari untuk perempuan meningkat 46 persen dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada Januari.

Hidayatullah Muttaqin menjelaskan, jumlah penduduk perempuan yang terpapar Covid-19 di kelompok umur tersebut pada Februari ada sebanyak 568 orang. ”Ini adalah kasus tertinggi pada pasien perempuan di kelompok umur ini dengan proporsi 30 persen dari total 1.893 kasus yang menimpa perempuan pada Februari,” kata Hidayatullah Muttaqin.

Selama Februari, mobilitas yang berkaitan dengan ibu-ibu rumah tangga mengalami peningkatan dibandingkan mobilitas pada Januari, tetapi masih di bawah laju mobilitas pada Maret.

”Belajar dari pengalaman ledakan kasus pada Maret, kita harus cepat bertindak melakukan pencegahan,” papar Hidayatullah Muttaqin.

Dia meminta pemerintah dan satgas beserta seluruh elemen masyarakat bahu membahu memerangi Covid-19 jika tidak ingin terjadi ledakan kasus yang lebih besar lagi pada April. Beberapa hal strategis yang perlu segera diwujudkan di antaranya pembatasan mobilitas penduduk dengan melarang kegiatan apapun yang sifatnya mengumpulkan massa baik dalam ruangan maupun di tempat terbuka.

Selain itu, kurangi kegiatan ekonomi dengan menerapkan bekerja dari rumah sebanyak 75 persen di kantor dan pabrik. Batasi jam kegiatan hingga sebelum magrib kecuali untuk layanan kesehatan, bahan makanan, dan kegiatan lain yang bersifat penting bagi masyarakat.

”Untuk rumah makan dan warung terapkan hanya layanan bawa pulang saja tidak makan di tempat. Batalkan kegiatan sekolah tatap muka karena ini sangat berbahaya bagi pelajar dan keluarganya,” ucap Hidayatullah Muttaqin.

Dia menambahkan, kebijakan itu harus disertai dengan sosialisasi yang kuat dan operasi yustisi yang masif untuk menimbulkan efek jera terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

Saksikan video menarik berikut ini:


Ketaatan Prokes Turun, Kasus Covid-19 di Kalsel Naik