Singapura Darurat Covid-19, Lansia Tak Betah, Pilih Keluar Rumah

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Singapura Darurat Covid-19, Lansia Tak Betah, Pilih Keluar Rumah


JawaPos.com – Pemerintah Singapura meminta para lansia untuk lebih sering berada di rumah karena kasus Covid-19 sedang meluas. Sehari lebih dari 2 ribu kasus baru. Akan tetapi, tak semua lansia betah di rumah.

Ismail, 65, biasanya melepas lelah di alun-alun di Lorong 4 Toa Payoh sebelum pulang sekitar pukul 10 malam. Di sana, dia minum secangkir kopi di kedai kopi terdekat, mendengarkan musik, dan mengobrol dengan teman-teman dari lingkungan sekitar.

Peringatan terbaru datang dari Agency for Integrated Care (AIC), menyerukan semua lansia berusia 60 tahun ke atas, terutama yang belum divaksinasi, untuk tinggal di rumah selama empat minggu ke depan selama situasi Covid-19 di Singapura stabil. Sayangnya para lansia mengatakan kepada The Straits Times bahwa mereka merasa terkurung di rumah.

“Saya tidak tahan. Ini seperti berada di penjara,” kata Ismail. “Saya tidak tahu harus berbuat apa. Menonton TV juga sangat membosankan,” tambahnya.

Ditanya apakah dia khawatir tertular virus, terutama karena dia tinggal bersama ibunya yang berusia 89 tahun, Ismail mengatakan seseorang bisa terinfeksi di mana saja. Dia dan ibunya telah divaksinasi lengkap dan sedang menunggu untuk mendapatkan suntikan booster.

Di sebuah blok flat sewaan di Sin Ming, Tan Kim Seng, 76, berbagi dek kosong dengan empat warga lanjut usia dari blok yang sama. Mereka duduk terpisah satu sama lain di bangku, membaca koran atau melihat ponsel. Kelimanya mengatakan telah divaksinasi lengkap dan telah menerima atau sedang menunggu suntikan booster.

“Tidak ada yang bisa diajak bicara di rumah,” kata Tan. “Saya tidak takut tertular virus. Selama kita tidak duduk terlalu dekat, kita hati-hati dan kita memakai masker dengan benar, tidak apa-apa,” katanya.

Di Berseh Food Centre, pensiunan teknisi elektronik Pek Hock Chai, 63, mengatakan bahwa dia menerima saran itu demi orang tua seperti dia, tetapi dia kadang-kadang harus keluar untuk makan. “Melakukan beberapa hal yang sama di rumah menjadi monoton,” kata Pek, yang tinggal di Eunos.

Tan Ah Chuan, 71, yang tinggal sendiri, mengatakan masuk akal meminta lansia yang divaksinasi lengkap namun tertular Covid-19 gejala ringan bisa isoman di rumah. Akan tetapi, dia khawatir tentang siapa yang akan merawatnya jika gejalanya tiba-tiba memburuk.


Singapura Darurat Covid-19, Lansia Tak Betah, Pilih Keluar Rumah