Saling Toleransi, Kehidupan Beragama di Maluku Dapat Jadi Contoh

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Saling Toleransi, Kehidupan Beragama di Maluku Dapat Jadi Contoh


JawaPos.com – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengapresiasi kerukunan umat beragama di Maluku. Di mana di daerah tersebut antar umat beragama saling menghargai satu sama lain.

“Saya salut, terkait kerukunan umat beragama, Maluku bisa menjadi contoh. Kondisinya relatif kondusif,” ujar dia dalam keterangan resmi, Kamis (2/7).

Kondisi masyarakat Maluku sangat heterogen dan merata. Namun, umat beragama hidup secara rukun. Toleransi dan kerukunan di Maluku sangat baik. Hal itu sejalan dengan pesan semua agama yang mengajarkan toleransi dan kerukunan.

“Toleransi dan kerukunan adalah modal utama bagi kemajuan bangsa. Apa yang dilakukan teman-teman di Maluku itu luar biasa sekali. Ini sangat sejalan dengan program Kemenag untuk memperkuat moderasi beragama. Kami sangat menghargai, dan ini patut dijadikan contoh bagi seluruh umat beragama. Mudah-mudahan ke depan terus lebih kondusif lagi,” jelasnya.

Kenapa kondisi kerukunan umat beragama di Maluku sangat kondusif. Sebab, tidak ada perbedaan, bahkan saling berkolaborasi dengan suksesnya penyelenggaraan sejumlah even keagamaan tingkat nasional.

Mulai dari kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional pada 2012, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani), dan Festival Seni Budaya Islam yang digelar Lembaga Senin Qasidah Islam (Lasqi).

“Tahun ini rencananya akan digelar Utsawa Dharma Gita di Maluku. Namun, tertunda karena pandemi Covid. Keharmonisan dan kerukunan di Maluku sangat baik dan menjadi cita-cita para pimpinan dan tokoh agar Maluku bisa menjadi laboratorium kerukunan umat beragama,” ujar Ketua MUI Abdullah Latuapo..

Menurut Abdullah, banyak utusan berbagai negara yang datang ke Maluku untuk melihat langsung dan belajar kerukunan umat beragama. Sejumlah negara tersebut antara lain Amerika, Bangladesh, Afganistan, Perancis. “Mereka datang untuk studi banding, belajar merawat kedamaian. Ini yang kami rasakan karena kami dari tokoh agama diundang dalam pertemuan mereka,” terang Abdulllah.

“Beberapa bulan lalu, ada juga 30 orang dari Dewan Gereja Bagian Barat yang juga studi banding terkait kerukunan di Maluku. Alhamdulillah, kerukunan umat beragama di Maluku terus kita rawat,” sambungnya.


Saling Toleransi, Kehidupan Beragama di Maluku Dapat Jadi Contoh