Sebelum Dicopot, 2 Jenderal Sudah Diperiksa Propam Soal Djoko Tjandra

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sebelum Dicopot, 2 Jenderal Sudah Diperiksa Propam Soal Djoko Tjandra


JawaPos.com – Kapolri Jenderal Pol Idham Azis telah mencopot Irjen Pol Napoleon Bonaparte dari jabatannya sebagai Kadiv Hubinter Polri dan Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo sebagai Sekretaris NCB Interpol Indonesia. Sebelum keputusan tersebut diambil, keduanya sudah terlebih dahulu diperiksa oleh Divpropam Polri.

“Iya kemarin memang sudah diperiksa (sebelum mutasi),” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono saat dihubungi, Sabtu (18/7).

Awi menjelaskan, keduanya diperiksa terkait surat penghapusan red notice buronan Djoko Tjandra kepada Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Ia menjelaskan, pemeriksaan terhadap dua jenderal tersebut terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra. “Iya diperiksa bersamaan dengan Ses NCB terkait tentang red notice yang beredar kemarin,” ujarnya.

Sebelumnya, usai diobok-obok buronan korupsi Djoko Tjandra, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengambil langkah tegas kepada bawahannya. Setelah mencopot jabatan Brigjen Prasetijo Utomo karena menerbitkan surat jalan, kali ini pencopotan pun dilakukan di Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter).

Melalui Surat Telegram Nomor ST/2076/VII/KEP./2020 tertanggal 17 Juli 2020, yang ditandangani oleh As SDM Kapolri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan Kadivhubinter Irjen Pol Napoleon Bonaparte dimutasikan menjadi Analis Kebijakan Itwasum Polri. Posisinya digantikan oleh Brigjen Pol Johanis Asadoma yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo yang diduga menandatangani surat penghapusan red notice Djoko Tjandra juga dimutasi. Dia dipindah menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.


Sebelum Dicopot, 2 Jenderal Sudah Diperiksa Propam Soal Djoko Tjandra