Whisnu Sakti: Penerapan Jam Malam di Surabaya hingga Korona Landai

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Whisnu Sakti: Penerapan Jam Malam di Surabaya hingga Korona Landai


JawaPos.com – Selepas pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak dilanjutkan, Surabaya kembali memberlakukan pengetatan. Dua aturan tegas diterapkan. Yaitu, pembatasan jam malam serta warga yang masuk ke Kota Pahlawan harus nonreaktif. Nah, pada Selasa (14/7) regulasi anyar tersebut mulai disosialisasikan.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (WS) turun ke Balai RW 6 Jalan Tenggilis Mejoyo Selatan, Tenggilis Mejoyo. Sembari melihat pembentukan kampung tangguh, WS ‒sapaan Whisnu‒ juga menyampaikan peraturan wali kota (perwali) baru yang telah mendapatkan persetujuan gubernur Jatim tersebut. ’’Ada jam malam serta pekerja dari luar kota harus nonreaktif,’’ jelasnya.

Politikus PDIP itu menjelaskan alasan mengapa pemkot memberlakukan dua aturan tersebut. Pertama, jumlah warga yang terinfeksi virus korona terus bertambah. Meski saat ini kurva persebaran tidak setinggi bulan-bulan sebelumnya.

Saking banyaknya warga yang terpapar Covid-19, Surabaya pernah disebut berstatus zona hitam. WS menyampaikan, pemkot terus berupaya menangkal virus korona dengan membentuk kampung tangguh di 1.505 wilayah. Upaya itu membuahkan hasil.

Menurut wakil ketua gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Surabaya itu, saat ini keadaan semakin membaik. Dia mencatat 10 kecamatan dengan tingkat kesembuhan pasien korona yang mencapai 50 persen. ’’Data itu menumbuhkan optimisme,’’ ucapnya.

Momentum itu dimanfaatkan pemkot. Yaitu, pemberlakuan jam malam. Kegiatan warga dibatasi. Maksimal berakhir pukul 22.00. Harapannya, virus korona bisa segera ditaklukkan. ’’Mumpung saat ini sedang melandai,’’ jelasnya.

Berbagai macam pertimbangan telah ditelaah. Pembatasan jam aktivitas warga itu bakal berjalan lancar. Tidak menimbulkan keresahan. ’’Kami melihat toko jam 21.00 sudah tutup sehingga jam malam bisa diberlakukan,’’ tuturnya.

Sementara itu, pekerja yang berdomisili di luar kota diharuskan sehat. Artinya, wajib menunjukkan hasil rapid test nonreaktif. Tujuannya, menjaga agar korona tidak menyebar di lingkungan pekerjaan.

Lantas, sampai kapan aturan itu diberlakukan? WS menuturkan, tidak ada tanggal atau batasan pasti. Namun, patokannya pada persebaran virus korona. ’’Jika terus melandai, bisa berakhir,’’ ucap pria 45 tahun itu.

Dua regulasi baru tersebut mendapatkan dukungan dari dewan. Wakil rakyat berharap pemkot semakin tegas menerapkan aturan. Dengan begitu, virus korona bisa diredam.

Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya William Wirakusuma mendukung langkah tersebut. Aturan itu dinilai tepat untuk menekan lonjakan kasus korona. Dia mencontohkan penerapan jam malam. Selepas PSBB, pemkot memberikan kelonggaran. Mal, kantor, warung, serta warkop kembali buka. Ekonomi menggeliat. Dampaknya, Covid-19 semakin ganas. ’’Jam malam diterapkan agar tidak ada warga yang keluyuran malam,’’ tuturnya.

Lingkungan pekerja juga terlindungi. Sebab, setiap pekerja yang berdomisili dari luar kota harus dipastikan nonreaktif. Menurut dia, tanpa aturan itu, dampaknya justru besar. Misalnya, ada karyawan yang terpapar. ’’Satu lingkungan harus ditutup. Perusahaan tidak mendapatkan pemasukan,’’ jelasnya.

Dukungan juga disampaikan anggota Komisi A Didik Tri Adiono. Saat ditemui kemarin, dia memang mengaku mendapatkan keluhan dari pengusaha. Terutama pengelola tempat hiburan. Sebab, jam malam membuat jam operasional terbatas.

Politikus PDIP itu berupaya menenangkan pengusaha. Upaya pemkot untuk memutus mata rantai korona harus didukung. ’’Masih bisa beroperasi. Sampai pukul 22.00. Kami meminta pengertian pengusaha,’’ jelas mantan vokalis band metal Andromeda itu.

Usul lain disampaikan Gerindra. Politikus Gerindra Bachtiar Rifai menyampaikan, sejumlah cara sudah dilakukan pemkot. Mulai rapid test masal hingga membentuk Kampung Tangguh. Namun, korona tetap terus bertambah. Dia mengusulkan agar pemkot mengadakan kegiatan religius. Yaitu, doa bersama. ’’Lewat daring melibatkan seluruh warga,’’ jelasnya setelah membacakan pemandangan umum fraksi kemarin.

Saksikan video menarik berikut ini:


Whisnu Sakti: Penerapan Jam Malam di Surabaya hingga Korona Landai