BMKG: Hujan di Jabodetabek Dipengaruhi Sirkulasi Siklonik

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

BMKG: Hujan di Jabodetabek Dipengaruhi Sirkulasi Siklonik


JawaPos.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan, siklon tropis Surigae yang saat ini berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, tidak berpengaruh terhadap cuaca di wilayah Jabodetabek. Hal ini karena faktor jarak yang jauh.

“Siklon tropis Surigae tidak berdampak ke Jabodetabek. Namun cuaca Jabodetabek saat ini dipengaruhi oleh Sirkulasi Siklonik di Samudera Hindia Barat Bengkulu, dan perlambatan angin di atas Banten-Jawa Barat,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Minggu (18/4).

Cuaca di Jabodetabek belakangan ini mengalami hujan disertai petir atau kilat. Dia menjelaskan, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu tersebut membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Lampung hingga Samudra Hindia barat Lampung. Sehingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan disepanjang sistem sirkulasi siklonik dan disepanjang daerah konfluensi.

Baca Juga: Imbas Siklon Tropis Surigae, 9 Provinsi Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

BMKG juga memantau adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya yang memanjang dari perairan barat Aceh hingga Sumatra Utara bagian selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Barat bagian utara.

“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi awan hujan disepanjang wilayah konvergensi tersebut,” ujar Guswanto.

Guswanto menuturkan, siklon tropis Surigae sendiri diprediksi tidak melintasi wilayah Indonesia, tapi cenderung menjauh. Saat ini Siklon Tropis Surigae berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, 10.6LU, 131.3BT atau sekitar 1310 km sebelah utara barat laut Manokwari.

Siklon bergerak ke arah barat, dengan kecepatan 18 km/jam, bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kekuatan 80 knot (150 km/jam) dan tekanan 955 hPa. Diprediksikan dalam 24 jam ke depan Intensitas Siklon Tropis Surigae diperkirakan akan meningkat dan bergerak ke barat.

Siklon Surigae memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Indonesia berupa hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta anginkencang di wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.

Dampak lainnya yaitu tinggi gelombang 1.25-2.5 meter yang berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung -Likupang, Laut Maluku, perairan Selatan Sulawesi Utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak,Teluk Cendrawasih bagian utara dan perairan Jayapura-Sarmi.

“Tinggi gelombang 2.5-4.0 meter juga berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Jayapura serta gelombang setinggi 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Biak,” pungkas Guswanto.

Saksikan video menarik berikut ini:


BMKG: Hujan di Jabodetabek Dipengaruhi Sirkulasi Siklonik