Pandemi Covid-19 dan DBD, Stok Darah Menipis Hingga 20 Persen

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pandemi Covid-19 dan DBD, Stok Darah Menipis Hingga 20 Persen


JawaPos.com – Stok darah  Palang Merah Indonesia (PMI) menipis di tengah beban ganda yang dihadapi Indonesia. Pandemi Covid-19 membuat banyak orang enggan mendonorkan darahnya. Di satu sisi, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang menjadi ancaman.

Data menunjukkan, menurut Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro, angka kasus DBD minggu 1 hingga minggu ke-27 tahun 2020, sudah lebih dari 70 ribu kasus di 455 kabupaten/kota. Angka kematian pun menyentuh 500 jiwa.

Kondisi menipisnya stok darah menjadi satu kekhawatiran sendiri di tengah pandemi Covid-19. Tak sedikit orang merasa khawatir tertular Covid-19 saat mendonorkan darahnya.

“Padahal stok donor darah sangat diperlukan di semua fasilitas kesehatan untuk membantu pasien yang membutuhkan. Terlebih sekarang ini, demam berdarah dengue (DBD) juga mengancam masyarakat,” kata Pengurus bidang donor darah PMI Pusat dr. Linda Lukitari Waseso kepada wartawan, Senin (6/7).

Dia menjelaskan beberapa daerah yang terdampak Covid-19 terdapat penurunan jumlah stok darah. Data yang dihimpun PMI, hingga saat ini penurunan stok darah hingga 20 persen.

“Biasanya ketersediaan bisa untuk 4 hari. Saat ini hanya untuk 2 hari. Sementara ketersediaan kurang di golongan darah AB, A dan komponen darah tertentu,” jelas Dokter Linda.

Dia menyebut, saat ini darah masih diperlukan untuk terapi berbagai penyakit. Mulai dari yang membutuhkan darah rutin, seperti thalassemia, penyakit kanker sampai yang tidak rutin seperti DBD, trauma.

Ada berbagai upaya yang dilakukan PMI untuk mempertahankan ketersediaan stok darah di masa PSBB. “Kami menjemput bola bersama komunitas yang biasa melakukan donor darah secara rutin banyak dibantu oleh TNI, POLRI, ASN,” tuturnya.

Dokter Linda juga menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan stok darah. Menurutnya, penurunan stok darah ini juga diikuti dengan penurunan kebutuhan darah, karena penundaan operasi elektif yang membutuhkan darah.

“Kekhawatiran yang muncul pada benak seseorang yaitu takut untuk bepergian dan berkumpul di suatu tempat,” jelasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

 


Pandemi Covid-19 dan DBD, Stok Darah Menipis Hingga 20 Persen