Pembebasan 81 Hektare Lahan Bendungan Ibu Kota Baru Butuh Rp 60 Miliar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pembebasan 81 Hektare Lahan Bendungan Ibu Kota Baru Butuh Rp 60 Miliar


JawaPos.com–Pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan bendungan guna penyediaan air bersih ibu kota negara baru membutuhkan biaya Rp 60 miliar. Lahan seluas 81 hektare itu berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang seperti dilansir dari Antara di Penajam menyatakan, anggaran pembangunan bendungan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.

”Dana Rp 60 miliar difokuskan pemerintah pusat untuk bebaskan lahan lokasi konstruksi bendungan seluas 81 hektare di wilayah Kecamatan Sepaku,” ujar Nicko.

Daerah yang terkena pembebasan lahan meliputi wilayah Desa Argomulyo, Sukomulyo, dan Tengin Baru. Prosesnya menunggu pembuatan peta bidang dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

”Kalau petanya, lahan lokasi untuk konstruksi bendungan seluas 81 hektare dan itu sudah cukup luas,” kata Nicko.

Nicko menjelaskan, pendanaan untuk pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi itu sempat mengalami pemotongan Rp 20 miliar. Da berharap proses pembebasan lahan itu segera diselesaikan mengingat pembangunan bendungan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah itu.

”Nanti kami cek lagi, apakah lahan yang dibebaskan itu hanya dua atau tiga desa karena lahan lokasi pembangunan bendungan berada di sudut Desa Argomulyo, Sukomulyo, dan Tengin Baru,” terang Nicko.

Nicko menambahkan, saat ini untuk pembentukan tim penilai (appraisal) sedang menunggu pembuatan peta bidang yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Menurut rencana, Bendungan Sepaku-Semoi yang dibangun di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta meter kubik dengan debit 2.400 liter per detik.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 


Pembebasan 81 Hektare Lahan Bendungan Ibu Kota Baru Butuh Rp 60 Miliar