Tiongkok Desak Jepang Bekerja Sama Soal Pembuangan Air Limbah Nuklir

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Tiongkok Desak Jepang Bekerja Sama Soal Pembuangan Air Limbah Nuklir


JawaPos.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, mendesak Jepang untuk bekerja sama dengan negara-negara terkait, termasuk Tiongkok dan Korea Selatan (Korsel), dalam melakukan penilaian terhadap air limbah radioaktif Fukushima.

Zhao mengatakan Tiongkok dan Korsel mendesak Jepang untuk secara hati-hati menangani masalah air limbah radioaktif Fukushima. Jepang harus berdasarkan konsultasi dengan lembaga-lembaga internasional dan negara-negara tetangganya, serta partisipasi substantif dari negara-negara terkait dan organisasi internasional.

“Ini adalah posisi bersama Tiongkok dan Korsel,” ujar Zhao.

Baca juga: Respons Tiongkok Soal Keputusan Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut

Zhao menyebut Jepang egois karena secara sembrono dan sepihak memutuskan untuk membuang air limbah nuklir ke laut dan mengalihkan beban serta risiko kepada pihak lain. Jepang mengabaikan keselamatan dan kepentingan komunitas internasional, khususnya para tetangganya di Asia.

“Demi melindungi kesehatan rakyat mereka sendiri dan lingkungan laut internasional, Tiongkok dan Korsel, sebagai tetangga dekat Jepang sekaligus pihak yang memiliki kepentingan, mengungkapkan keprihatinan besar dan kekecewaan mendalam. Sikap ini sepenuhnya wajar dan sudah sepatutnya,” tutur Zhao.

Mengutip data sepihak dari Jepang, negara tersebut mengklaim bahwa air limbah nuklir yang akan dibuang tidak berbahaya. “Hal ini sama sekali tidak meyakinkan,” kata Zhao seraya menambahkan bahwa ada banyak laporan dan kesaksian yang mengindikasikan Tokyo Electric Power Company, yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, telah memanipulasi data dan menutupi kebenaran.

“Dengan catatan yang buruk ini, apakah data dari Jepang yang tidak melibatkan partisipasi, penilaian serta pengawasan pihak ketiga yang substantif oleh lembaga internasional dan lainnya benar-benar dapat diandalkan?” tanya Zhao.

Dia menambahkan bahwa menurut lembaga penelitian ilmiah kelautan Jerman, dengan arus terkuat di dunia di sepanjang pantai Fukushima, bahan radioaktif dapat menyebar ke sebagian besar Samudra Pasifik dalam waktu 57 hari sejak dilepaskan. Dan, mencapai seluruh lautan global dalam satu dekade.

“Beberapa politisi Jepang bahkan berupaya keras untuk membuktikan bahwa air limbah nuklir ini aman, jika demikian maka mereka seharusnya menggunakan air tersebut untuk minum, memasak, mencuci, dan irigasi. Lalu menjamin bahwa makanan laut tidak akan terkontaminasi, dan menerima saran dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) serta membentuk kelompok kerja teknis dengan negara-negara terkait termasuk Tiongkok dan Korsel untuk membuat penilaian,” ungkap Zhao.


Tiongkok Desak Jepang Bekerja Sama Soal Pembuangan Air Limbah Nuklir