Honor Kader Kesehatan di Surabaya Naik Jadi Rp 400 Ribu Mulai 2022

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Honor Kader Kesehatan di Surabaya Naik Jadi Rp 400 Ribu Mulai 2022


JawaPos.com–Honor kader kesehatan di bawah binaan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur, yang selama ini hanya mendapatkan Rp 30 ribu per bulan bakal dinaikkan menjadi Rp 400 ribu. Kenaikan itu mulai tahun anggaran 2022.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya M. Machmud mengatakan, Banggar DPRD dan Tim Anggaran Pemkot Surabaya telah bersepakat untuk menaikkan honor tim kesehatan di bawah binaan Dinas Kesehatan, seperti kader ibu pemantau jentik (Bumantik), Posyandu, dan lainnya.

”Selama bertahun-tahun kader kesehatan hanya mendapatkan honor Rp 30 ribu per bulan, itu pun masih harus dipotong PPN dan PPH, sehingga tinggal Rp 28.200,” kata Machmud seperti dilansir dari Antara di Surabaya.

Sehingga, lanjut dia, saat pembahasan RAPBD Surabaya 2022 disetujui untuk dinaikkan menjadi Rp 400 ribu per bulan. Setelah dipotong PPN dan PPH, terima sekitar Rp 367 ribu per bulan.

”Ini adalah peningkatan yang luar biasa,” ujar Machmud.

Dia menjelaskan, tidak ada lagi kategori kader Bumantik, Posyandu, atau lainnya, karena namanya dilebur menjadi satu yakni kader kesehatan yang multifungsi. ”Anggaran yang kami setujui sekitar Rp 35 miliar untuk seluruh Kota Surabaya. Semoga kenaikan ini ada manfaatnya sekaligus ada perubahan kinerja yang lebih baik lagi,” tutur Machmud.

Machmud juga mengaku mendapatkan laporan dari sejumlah kader bahwa surat keputusan (SK) yang diterbitkan kelurahan dan dikoordinasi Dinas Kesehatan itu hanya lima orang atau kader untuk setiap RW.

”Sementara, jumlah kader itu bisa lebih dari itu, bahkan pengabdiannya ada yang mencapai 10 hingga 12 orang. Akhirnya, honor tersebut dikumpulkan lagi dan kemudian dibagi untuk kader yang segitu banyak. Ini jadi sama saja nilainya. Responsnya, ada yang ribut, ada yang tenang dan ada yang biasa-biasa saja,” terang Machmud.

Menurut dia, kader kesehatan tersebut kerjanya luar biasa, dari pagi dan siang bahkan hingga malam hari, jika dibutuhkan mereka harus siap. Bahkan, ada yang sudah mengabdi jadi kader selama 10 tahun atau lebih. ”Jadi ini hanya mereka yang memiliki sifat sosial yang tinggi saja yang bisa menjalani,” papar Machmud.

Machmud berharap soal honor ini tidak menjadi masalah, karena dahulu malah tidak ada, sehingga sangat sulit untuk mencari kader. ”Namun, saat ada honornya bahkan kini ada kenaikan, banyak yang ingin bergabung,” ucap Machmud.

Machmud mengatakan pihaknya akan terus memberikan peningkatan dari tahun ke tahun. Sebab, telah mengetahui betul bagaimana kinerja para kader tersebut. Keberadaan mereka sangat membantu pemerintah kota.

”Saya tidak bisa bayangkan jika tidak ada kader-kader seperti mereka itu. Kemungkinan puskesmas itu juga tidak bisa jalan, karena mereka ngeposnya di situ,” terang Machmud.


Honor Kader Kesehatan di Surabaya Naik Jadi Rp 400 Ribu Mulai 2022