Istri Melahirkan Bisa Sebabkan Daddy Blues, Kenali Gejalanya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Istri Melahirkan Bisa Sebabkan Daddy Blues, Kenali Gejalanya


JawaPos.com – Depresi atau gangguan mood bukan hanya dialami perempuan usai melahirkan, khususnya anak pertama. Ketika seorang pria baru menjadi ayah atau menambah momongan lagi, pasti banyak adaptasi yang harus dilalui untuk mendampingi istri. Kondisi ini bisa membuat pria ikut depresi.

Menurut para ahli dan penelitian ilmiah, sebuah laporan dalam Journal of American Medical Association menemukan, 10 persen pria di seluruh dunia menunjukkan tanda-tanda depresi sejak trimester pertama kehamilan istri mereka hingga enam bulan setelah anaknya lahir. Jumlah itu melonjak hingga 26 persen selama periode tiga hingga enam bulan setelah bayi lahir.

“Itu lebih dari dua kali tingkat depresi yang biasanya kita lihat pada pria,” jelas Profesor Psikologi di Old Dominion University, di Norfolk, Virginia, James F. Paulson, Ph.D., katanya seperti dilansir dari Parents, Minggu (12/7).

Survei dilakukan pada 28 ribu ayah di seluruh dunia. Lalu apa saja faktor penyebabnya?

Sebuah studi 2014 yang diterbitkan dalam Pediatrics menemukan bahwa depresi di antara pria yang baru jadi ayah, meningkat 68 persen selama lima tahun pertama kehidupan bayi. Faktanya adalah, 1 dari 4 ayah baru di Amerika Serikat menjadi depresi. Artinya ada 3 ribu ayah yang depresi setiap hari.

“Tapi normal bagi ayah untuk membutuhkan bantuan ketika mereka memasuki masa menjadi ayah,” kata Penulis The Men’s Doc dan pendiri situs web SadDaddy.com, Will Courtenay, PhD, LCSW.

Penelitian menunjukkan bahwa hormon pria juga bergeser selama kehamilan dan setelah kelahiran, dengan alasan yang masih belum diketahui. Tingkat testosteron turun, estrogen, prolaktin, dan kortisol naik. Beberapa pria bahkan mengalami gejala seperti mual dan penambahan berat badan.

Menurut Dr. Courtenay, fluktuasi hormon itu dipasangkan dengan perubahan neurokimia yang terjadi di otak sebagai akibat dari kurang tidur. Sehingga dapat menciptakan badai yang sempurna untuk depresi pascapersalinan pria. Faktor risiko lain akibat depresi pascapersalinan ayah meliputi riwayat penyakit, ketidakstabilan hubungan, masalah keuangan atau stres, dan bayi yang sakit atau prematur.

Biasanya, gejala yang terlihat bisa berupa kesedihan, bingung, tidak semangat beraktivitas, dan mudah tersinggung. Bahkan bisa merasa tidak berharga.

Solusinya

Jika merasakan Daddy Blues, seorang pria akan merasa lebih baik ketika dia mendapat sedikit tidur tambahan, pergi ke gym, atau makan siang dengan seorang teman. Namun jika gejala berlanjut, penting untuk menghubungi ahli.

“Datangi seorang profesional kesehatan mental berlisensi. Juga, cari grup pendukung yang menyediakan fakta tentang depresi pascapersalinan pada pria, agar keluarga tetap bahagia dan sejahtera,” tutupnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 


Istri Melahirkan Bisa Sebabkan Daddy Blues, Kenali Gejalanya