Kejati Periksa Intensif Dua Anggota DPRD, Saksi Kasus Masjid Sriwijaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kejati Periksa Intensif Dua Anggota DPRD, Saksi Kasus Masjid Sriwijaya


JawaPos.com–Penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan memeriksa intensif dua orang mantan anggota DPRD sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dana hibah pembangunan Masjid Raya Sriwijaya Palembang. Dua anggota DPRD tersebut, yakni Yansuri, wakil Ketua DPRD Sumsel 2014–2019 dan M. F. Ridho, ketua Komisi lll DPRD Sumatera Selatan 2014–2019.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Khaidirman mengatakan, masing-masing saksi diperiksa penyidik secara bergantian dengan jumlah lebih kurang 32 pertanyaan di ruang Lantai Enam Gedung Kejaksaan Tinggi selama enam jam pada Senin (18/10). ”Salah satu poin pertanyaan dalam pemeriksaan ini seputar kelengkapan administrasi pembangunan masjid seperti proposal dana hibah,” kata Khaidirman seperti dilansir dari Antara di Palembang.

Menurut dia, keterangan dari saksi tersebut dibutuhkan untuk melengkapi berkas perkara atas enam tersangka masing-masing Muddai Madang, Laoma L. Tobing, Loka Sangganegara, Akhmad Najib, Agustinus Antoni, dan Alex Noerdin. ”Tentu penyidik memiliki penilaian sendiri. Sementara itu yang bisa disampaikan,” ujar Khaidirman.

Selain dua orang itu, lanjut dia, seharusnya ada lima orang saksi yang diminta hadir. Yakni, Agus Sutikno (komisi III DPRD Provinsi Sumsel 2014–2019), Chairul S. Matdiah (wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan 2014–2019), dan mantan Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Bambang E. Marsono. Namun sampai saat ini, dua orang saksi tidak hadir tanpa keterangan dan satu orang saksi tidak hadir dengan alasan sakit.

Saksi Yansuri mengatakan, ada banyak pertanyaan yang disampaikan penyidik kepada mereka. Salah satunya terkait legalitas proposal.

Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya tersebut, pihak pertama yakni pemerintah dan pihak kedua Yayasan Wakaf Masjid tidak melampirkan proposal dalam rapat badan anggaran di DPRD Sumatera Selatan. ”Lebih jelasnya nanti tanyakan saja dengan penyidik. Poinnya kapasitas kami ditanyakan seputar administrasi,” tandas Yansuri.


Kejati Periksa Intensif Dua Anggota DPRD, Saksi Kasus Masjid Sriwijaya